Kayu merupakan salah satu bahan yang mudah menemukannya di alam. Perannya sangat penting dalam kehidupan manusia. Baik itu sebagai bahan bangunan, perkakas, dan furniture. Dalam dunia custom furniture, terdapat pengrajin kayu yang menggunakan kreatifitasnya untuk menghasilkan produk. Mereka bersaing terutama dalam hal kreatifitas untuk mendapatkan konsumen. Berikut beberapa fakta tentang profesi yang satu ini.
Contents
Apa Arti Profesi Pengrajin Kayu?
Sebagian besar orang mengira bahwa pengrajin kayu adalah pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra. Tidak semua pekerjaan yang mereka lakukan, membutuhkan tenaga yang ekstra. Selain membutuhkan tenaga, profesi yang satu ini juga membutuhkan kreatifitas yang tinggi. Secara umum, pekerjaan ini tidak banyak masyarakat tekuni.
Pekerjaan yang satu ini memiliki arti membuat, membangun, dan memperbaiki barang-barang yang terbuat dari kayu. Para pekerja ini melakukan pekerjaannya bisa karena sekadar hobi, maupun bisnis. Bagi mereka yang mengerjakan sesuai kesenangan maka itu akan menjadi nilai seni yang tidak ternilai harganya.
Pengrajin yang melakukan kegiatan ini karena sebuah bisnis, maka mereka harus memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Selain itu, mereka juga seharusnya menawarkan jasa pembuatan barang dengan model maupun ukuran yang konsumen minta. Sistem pekerjaan ini memiliki nama yaitu custom. Konsumen bisa memesan sesuai ukuran yang mereka inginkan.
Pekerjaan Pengrajin Kayu
Pekerjaan seorang pengrajin kayu tidak hanya membuat dan memperbaiki barang-barang. Para pengrajin harus mempersiapkan bahan, seperti mendapatkan kayu, dan mempersiapkan konsep pembuatan produk. Kemudian pengrajin harus mengolah bahan, seperti memotong, membentuk, serta finishing.
Mendapatkan Bahan
Sebelum memulai proses pengerjaan produk, pengrajin harus mendapatkan bahan terlebih dahulu. Pengrajin kayu bisa mendapatkan bahan dengan membeli. Membeli kayu bisa dengan kondisi baru, maupun bekas yang masih layak pakai. Biasanya, pengrajin akan menggunakan kayu basah untuk membuat produknya.
Mengapa menggunakan kayu basah? Kayu basah akan lebih mudah memprosesnya, baik proses memotong, membentuk, maupun mengukir. Hal itu karena teksturnya yang mengandung lebih banyak air, dari pada kayu kering. Sehingga kayu kering sedikit lebih sulit dalam proses pembuatan produk.
Kayu basah yang tidak dikeringkan terlebih dahulu setelah proses finishing, akan berisiko terkena jamur. Untuk itu, produk harus melewati tahap pengeringan, sebelum menggunakannya. Pengeringan kayu secara alami akan memakan waktu yang lama. Sehingga, faktor yang satu ini merupakan salah satu kelemahan jika pengrajin menggunakan kayu basah.
Menentukan Konsep Produk
Pada tahap ini, pengrajin kayu harus memadukan kreatifitas dan kepraktisan dalam penggunaan produknya. Untuk itu, pengrajin harus memadukan fungsi estetik dan fungsi kepraktisan dalam membuat produk kayu. Beberapa hal yang masuk dalam tahap ini adalah bentuk, ukuran, dan detail setiap produk.
Keahlian yang harus dimiliki selain kreatifitas adalah perhitungan yang bagus. Perhitungan matematika akan lebih membantu pekerja dalam memproses produknya. Hal ini akan membuat potongan bahan menjadi simetris. Hasil akhir produknya pun akan simetris dan estetik.
Membentuk, Memotong, dan Finishing
Kayu yang sudah tersedia kemudian menyesuaikan dengan konsep. Menyesuaikan bahan dengan konsep bisa dengan memotong dan membentuk kayu. Potong kayu sesuai dengan ukuran yang sudah dibuat. Usahakan tidak salah dalam memotong bahan. Karena hal ini akan membuang kayu yang tidak terpakai karena ukuran tidak sama dengan konsep.
Proses pemotongan kayu biasanya menggunakan mesin. Dalam hal ini, pengrajin kayu juga memiliki keahlian dalam mengoperasikan mesin mekanik. Kayu yang telah terpotong kemudian satukan sesuai konsep. Tak jarang, pengrajin akan menambahkan ornamen atau ukiran sebagai hiasan.
Setelah terbentuk menjadi sebuah produk, permukaan kayu haluskan menggunakan amplas. Proses penghalusan bisa menggunakan bantuan mesin, atau bisa dengan cara manual. Tujuan dari penghalusan permukaan kayu adalah agar tidak ada orang yang terluka ketika menyentuhnya. Karena pada dasarnya, kayu memiliki tekstur yang tidak rata.
Langkah terakhir dalam pembuatan produk kayu adalah finishing. Pengrajin kayu melakukan finishing dengan bantuan cat kayu atau pernis. Pelapisan cat finishing kayu ini bisa menggunakan bantuan alat maupun manual.
Alat-alat yang harus Pengrajin Kayu Miliki
Pengrajin tidak akan bisa bekerja jika tidak memiliki peralatan yang memadai. Beberapa peralatan yang harus pengrajin miliki, adalah kondisinya baik. Peralatan itu antara lain gergaji kayu, tang kombinasi, jangka sorong, circular saw, mesin serut planner, alat serut kayu yang manual, wood router, dan lainnya.
Selain itu, buku catatan beserta alat tulisnya juga perlu. Itu akan membantu pekerja mencatat berbagai ukuran, model, maupun perhitungan lainnya. Tidak ketinggalan meja atau tempat untuk memproduksi kayu menjadi sebuah barang siap digunakan.
Sedemikian banyak alat yang harus dimiliki, pengrajin harus bisa mengoperasikan alatnya. Terlebih jika alat mengalami kerusakan. Pemilik juga harus bisa memperbaikinya. Baik itu memperbaiki dengan membawanya ke ahlinya, atau pemilik yang mengerjakannya sendiri.
Itulah pengertian pengrajin kayu yang merupakan salah satu profesi dengan tingkat kesulitan yang cukup. Bahkan banyak orang yang tidak bisa melakukan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menuntut orang yang melakukannya, memiliki keahlian dalam dunia kayu. Jika anda tertarik dalam dunia ini, lebih baik untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
Anda bisa melihat pembelajaran dari internet, buku, maupun tukang di sekitar anda. Selain itu, harus memiliki segi ketrampilan dan kesabaran jika ingin terjun ke dunia pengrajin ini. Dengan banyak berlatih, anda akan mulai terbiasa dengan potongan, ukiran, dan perancangan kayu. Sehingga dari proses itu, akan menghasilkan produk kayu dengan kualitas terbaik.