Penerapan isolasi termal efektif pada bangunan sudah semakin meningkat, baik untuk alasan keamanan maupun kenyamanan. Pada dasarnya, konsep semacam ini terintegrasi dengan desain konstruksi secara keseluruhan. Tujuan utamanya untuk mengurangi perpindahan panas di antara area-area yang berbeda. Penggunaan dan rancangan isolator termal yang bagus pada ruangan menciptakan suhu ruang yang ideal.
Lantas apa saja bahan-bahan isolasi termal efektif untuk bidang konstruksi? Untuk desain dan instalasinya, Anda juga harus menerapkan teknik yang benar agar mencapai fungsi-fungsi yang spesifik. Pada artikel kali ini, mari kita pelajari lebih lanjut tentang beberapa material yang bagus untuk insulasi termal lengkap dengan fungsi-fungsinya.
Contents
Bahan-bahan Isolasi Termal pada Konstruksi
Pemilihan bahan isolasi termal efektif termasuk dalam perencanaan konstruksi. Selain mematangkan konsep desain bangunan, Anda dan tim juga harus selektif memilih bahan-bahan yang berkualitas tinggi. Tidak terkecuali bahan isolasi termal yang seharusnya bisa mendukung tujuan tertentu berkaitan dengan fungsi ruangan.
Lantas apa saja bahan-bahan isolasi termal yang paling lazim untuk proyek konstruksi? Berikut ini uraian, spesifikasi dan fungsinya:
Mineral Wool
Bahan semacam ini sangat cocok untuk mengurangi perpindahan panas secara konduksi. Bahan terbuat dari batuan atau serat kaca yang dilelehkan lantas dipintal menjadi serat. Mineral wool memiliki sifat isolasi panas dan suara yang baik, tetapi bukan pilihan utama untuk insulasi listrik karena sifatnya dapat menghantarkan listrik jika lembap. Bahan serupa lainnya adalah glass wool yang sangat bisa meredam panas dan perlindungan listrik secara konduksi dan konveksi.
Styrofoam
Material selanjutnya yang biasa digunakan untuk meredam panas di dunia konstruksi adalah Styrofoam atau Expanded Polystyrene Foam (EPS). Bahan ini merupakan busa plastik ringan yang mudah dipasang. Ketimbang Mineral Wool, pengadaan bahan ini juga lebih terjangkau sehingga biaya pembangunan bisa lebih efisien. Material busa termal lainnya adalah polyurethane foam, yang juga populer sebagai bahan insulasi termal. Bahan ini lebih unggul karena indikator efisiensi isolasi termalnya cukup tinggi.
Vacuum Insulated Panels (VIPs)
Vacuum Insulated Panels (VIP) adalah material insulasi berteknologi tinggi yang terdiri dari inti vakum yang tertutup rapat oleh lapisan pelindung khusus. Struktur vakum di dalam panel secara drastis mengurangi perpindahan panas, baik secara konduksi maupun konveksi, sehingga menawarkan performa insulasi termal yang jauh lebih tinggi dibandingkan material konvensional. Dengan instalasi yang benar, perpindahan panas secara konduksi dan konveksi akan bisa diredam dengan sangat efektif. Meski begitu, Anda harus mempertimbangkan biaya pengadaan dan pemasangannya yang cukup mahal, tapi Anda akan puas dengan hasilnya yang optimal.
Aerogel dan Selulosa
Aerogel merupakan material berpori-pori sangat kecil dan bobotnya sangat ringan. Meski begitu, insulasi termal dengan bahan ini sangat efektif dan ramah lingkungan. Di sisi lain, selulosa merupakan serat organik yang melewati pengolahan tertentu sehingga menghasilkan bahan yang tahan panas dan api. Aerogel sangat efektif untuk insulasi dan Selulosa memang lebih ramah lingkungan karena berbahan dasar daur ulang.
Selain bahan-bahan yang disebutkan di atas, masih ada beberapa lainnya yang juga bisa menjadi pilihan alternatif. Di antaranya seperti aluminium foil (reflective insulation), serta bahan tambahan lain seperti perlite dan insulasi vakum tertutup (vacuum-sealed insulation). Bukan hanya soal pertimbangan harga, pemilihan bahan juga harus memperhatikan aplikasinya secara spesifik, faktor lingkungan, hingga menyesuaikan dengan fungsi bangunan secara spesifik.
Tips Pemasangan Isolasi Termal Efektif pada Berbagai Proyek Konstruksi
Selain memilih bahan yang tepat, berikut ini beberapa tips berguna yang bisa Anda gunakan dalam pemasangan isolasi termal efektif:
Sesuaikan Pemilihan Bahan dengan Kebutuhan
Pemilihan bahan harus sesuai dengan konsep perencanaan di awal untuk mencapai tujuan pembangunan tertentu. Pengukuran efektivitas isolasi termal biasanya menggunakan nilai R (resistansi termal) sebagai indikator kinerja isolasi. Sesuaikan pula pemilihan bahan dengan lingkungan sekitar bangunan. Periksa tingkat kelembaban, kondisi iklim dan kemungkinan paparan api agar bisa memilih bahan yang tepat.
Pasang di Area yang Tepat dengan Teknik Instalasi yang Benar
Pemasangan isolasi termal pada umumnya di area dinding, atap dan lantai. Anda bisa menggunakan pelapis dinding interior dan eksterior untuk menjaga suhu yang stabil dan nyaman di dalam ruangan.
Di sisi lain, area atap paling rentan menyalurkan panas dari atas. Sementara itu, pemasangan di area lantai berguna ketika terdapat ruang bawah tanah bersuhu panas, contohnya area perapian.
Optimalkan Insulasi Termal di Area Pintu dan Jendela
Meski efektif sebagai ventilasi dan jalan keluar masuk, area pintu dan jendela juga bisa menghambat isolasi termal secara efektif. Karenanya, Anda bisa menggunakan kaca ganda, atau tiga lapisan kaca pada jendela untuk mengurangi perpindahan panas secara signifikan. Penggunaan segel serta tirai pelindung juga membantu untuk menahan panas di malam hari serta menghalangi panas matahari pada siang harinya.
Perhatikan Detail Insulasi
Selalu periksa seluruh area yang telah dipasangi isolasi termal. Segera tambal atau perbaiki ketika ada seal celah atau retakan. Sistem pipa air panas juga harus terisolasi dengan sempurna agar bisa menyalurkan panas secara optimal tanpa mengganggu suhu di sekitarnya.
Yang terpenting, aspek pemeliharaan dan pengecekan harus dilakukan secara rutin untuk mewujudkan isolasi termal efektif yang berkelanjutan. Terutama untuk menyambut musim-musim yang ekstrem, pemasangan insulasi termal yang benar akan membuat Anda bisa menjadikan rumah dengan suhu yang nyaman tanpa bantuan banyak alat canggih yang mahal.