Pintu merupakan salah satu bagian rumah yang penting. Tanpa ada pintu, sebuah bangunan ibarat tidak memiliki akses apapun untuk memasukinya. Untuk menambah kesan keindahan, mengecat pintu perlu untuk melakukannya. Apakah hanya memerlukan cat saja untuk menjadi pintu yang indah? Tidak, ada tahapan finishing cat pintu untuk menyempurnakan tampilan salah satu bagian rumah yang satu ini.
Tahapan finishing menggunakan cat khusus, yang berbeda dengan cat pada tahap awal. Untuk pintu dengan bahan kayu, anda bisa menggunakan cat solid. Cat kayu transparan juga bisa untuk melengkapi tampilan menjadi sempurna.
Contents
Tips Melakukan Finishing Cat Pintu
Ada beberapa tips dalam melewati tahapan finishing cat pintu. Jika ingin tampilan sempurna, sebaiknya ikuti beberapa tips berikut ini.
Gunakan Cat yang Sesuai
Di pasaran, ada berbagai jenis bahan finishing untuk membuat furniture menjadi lebih sempurna. Anda perlu menyesuaikan jenis kayu yang berguna dengan bahan finishing yang tersedia. Jika kayu memiliki serat seperti contoh jati, anda bisa menggunakan cat kayu transparan. Jenis ini bisa berupa pernis maupun wood stain.
Berbeda jika kayu yang tidak memiliki serat, maka anda membutuhkan cat warna solid untuk melakukan finishing. Setelah memilih jenis bahan finishing, selanjutnya anda perlu menyiapkan alat yang sesuai untuk mengaplikasikan ke pintu.
Menyiapkan Alat dan Bahan Pengecatan
Proses finishing memerlukan beberapa peralatan. Persiapkan terlebih dahulu peralatan sebelum memulai finishing pintu. Beberapa alat yang biasa memakainya pada tahap finishing cat pintu adalah amplas, kuas cat, dan kain lap. Selain itu, clear coat, wood filler, dan wood stain juga merupakan alat dan bahan yang penting dalam tahap ini.
Mulai dengan Mengamplas
Setelah peralatan sudah tersedia, mulailah dengan mengamplas permukaan pintu. Selain untuk memperhalus permukaan, mengamplas juga bertujuan untuk membersihkannya dari kotoran. Permukaan pintu yang halus akan mempermudah melakukan finishing. Proses pengamplasan mencakup seluruh bagian pintu hingga ke lekukan-lekukan.
Lekukan pintu yang sulit menjangkaunya, bisa menggunakan amplas yang terbungkus spons. Dengan cara ini, anda bisa menjangkau lekukan pintu yang sulit jangkauannya. Tujuan pengamplasan adalah untuk membuka pori-pori pintu. Jika pori-pori telah terbuka, maka proses pengecatan akan mudah meresap dan terkunci.
Mengoles Wood Filler
Wood filler adalah salah satu jenis bahan finishing kayu yang berfungsi untuk menutup pori-pori. Dengan mengoleskan bahan ini ke permukaan kayu, maka pori-pori bisa tertutup. Sehingga permukaan akan terlihat lebih halus daripada tidak menggunakannya. Tahapan finishing cat pintu yang satu ini sebaiknya perlu melakukannya.
Oleskan wood filler ke permukaan pintu, bisa menggunakan kain ataupun pisau kape. Pastikan semua permukaan sudah terolesi wood filler secara merata. Setelah itu, diamkan kurang lebih selama satu jam. Kemudian amplas kembali permukaan yang sudah melapisinya dengan wood filler. Lap permukaan menggunakan kain, agar tidak ada debu sisa amplas yang tertinggal.
Aplikasi Wood Stain
Tahap finishing cat pintu selanjutnya adalah dengan mengaplikasikan wood stain setelah pengampalasan kedua. Gunakan bahan ini sesuai warna yang anda inginkan. Sesuaikan wood stain dengan karakter kayu. Gunakan wood stain transparan ketika kayu memiliki serat. Namun anda bisa gunakan cat warna solid ketika kayu tidak memiliki serat.
Oleskan bahan finishing ini ke permukaan pintu secara merata. Tunggu hingga lapisan mengering. Jika sudah cukup kering, amplas kembali secara halus. Apabila belum mendapatkan warna yang sesuai keinginan, ulang kembali langkah ini. Mulai dari pengolesan wood stain, hingga mengamplas halus.
Berikan Lapisan Bening
Lapisan terakhir pada tahap finishing cat pintu adalah lapisan bening. Bahan ini sering menyebutnya dengan nama clear coat. Kandungan bahan yang bening membuat cat ini digunakan pada akhir tahapan finishing. Oleskan pada seluruh permukaan pintu yang telah melewati pengamplasan kedua. Pastikan tidak ada permukaan maupun lekukan pintu yang tidak terlapisi clear coat.
Setelah semua permukaan mendapat lapisan clear coat, biarkan hingga mengering. Proses pengeringan ini biasanya memakan waktu hingga dua hari. Penggunaan bahan ini sebaiknya tanpa campuran bahan lain. Juga tingkat vikositasnya, gunakan tingkat yang lebih encer. Karena bahan ini bisa berguna secara berkali-kali. Sesuai dengan kebutuhan warna penggunannya.
Selain clear coat, bahan ini sering mengenalnya dengan nama vernis kayu. Bahan finishing ini berfungsi sebagai pelapis dari debu maupun sinar UV matahari. Selain itu, fungsi pelapisan bahan ini menghindarkan dari goresan yang mungkin terjadi pada pintu. Mengoleskan bahan ini bisa menggunakan kuas cat. Pastikan proses pengolesan mencakup ke semua permukaan pintu.
Tips Mengecat Menggunakan Kuas
Tips penting untuk alat yang digunakan mengoleskan bahan finishing kayu. Pertama, harus memilih jenis kuas yang akan membantu proses finishing. Gunakan kuas yang terbuat dari nylon. Bahan nylon tidak membuat kuas mudah rontok.
Penggunaan kuas pada saat faplikasi juga perlu memperhatikannya. Misalnya, cara mengoleskan secara horizontal. Ini berguna pada saat aplikasi kayu dengan permukaan lebar. Sehingga pengolesan bisa lebih luas. Kuas yang dibalut menggunakan kain katun bisa mempermudah dalam menghasilkan finishing yang maksimal. Hasil akhirnya adalah permukaan pintu yang lebih halus.
Itulah beberapa tahapan finishing cat pintu yang mudah dilakukan. Perhatikan alat dan bahan sebelum memulai finishing pintu. Pastikan anda menggunakan alat dan bahan dengan kualitas yang baik. Karena itu juga akan berpengaruh pada hasil akhir. Jika dalam pengolesan lapisan akhir belum mendapatkan warna yang sesuai, bisa mengulangi langkah tersebut hingga mendapatkan warna yang anda inginkan.