Semen adalah bahan bangunan yang paling penting. Apapun jenis pekerjaan bangunan pasti membutuhkan semen. Tahukah Anda, cara menyimpan semen itu ada tips dan triknya. Jika tidak diperhatikan maka semen akan mengeras dan tidak bisa digunakan.
Jika sedang merenovasi atau membangun rumah, pasti membutuhkan semen. Nah, seringkali bahan material utama tersebut tersisa. Pihak kontraktor, biasanya tidak akan membawa pulang sisa bahan bangunan, karena itu adalah hak dari konsumen.
Jika ada semen yang tersisa ada cara untuk mengamankannya agar tidak mudah mengeras. Ada tips untuk menyimpannya. Sebelum mengetahui bagaimana tips menyimpan semen, kita ketahui dulu yuk apa saja material yang digunakan untuk membuat semen.
Semen Terbuat dari Apa Saja?
Bahan utama pembuatan semen adalah batu gamping yang digali dari pegunungan kapur. Kemudian diubah menjadi bulatan kecil mirip kelereng oleh metamorfisme dinamis.
Tambang kapur mampu menggali hingga 203.224 juta ton batu kapur sebagian besar digunakan dalam industri pembuatan semen. Selain batu gamping, untuk produksi semen diperlukan batubara sebagai sumber energi dalam proses produksi semen.
Batubara dipakai untuk memanaskan bahan mentah ada suhu 1450 derajat celcius agar berubah menjadi klinker. Jumlah batubara yang digunakan dalam industri pembuatan semen tergantung pada jumlah batu kapur atau batu gamping dalam produksi semen.
Cara Menyimpan Semen agar Tidak Mudah Mengeras
Salah satu material bangunan yang paling banyak dibutuhkan adalah semen. Kendati sudah memperkirakan jumlah semen yang dibutuhkan, seringkali masih ada sisa. Anda harus tahu trik yang tepat agar semen bisa tersimpan dengan baik dan dapat digunakan lagi sewaktu-waktu.
Pasalnya jika dibiarkan begitu saja, semen bisa mengeras. Nah, jika semen mengeras akibat terkena udara terbuka, air hujan, dan juga sinar matahari maka tidak bisa digunakan lagi. Padahal seringkali membutuhkan semen dalam jumlah sedikit, misalnya untuk menambal tembok atau menutup lubang pada cor lantai.
Nah, berikut ini adalah cara menyimpan semen yang bisa dipraktikkan agar tidak mudah mengeras dan bisa dipakai lagi sewaktu-waktu.
1. Simpan di Area Tertutup
Salah satu penyebab sisa semen mengeras adalah penyimpanan yang tidak rapat. Sisa semen dibiarkan di tempat terbuka, dan terkena sinar matahari dan hujan. Anda bisa menyimpan semen di ruangan tertutup agar terhindar dari sinar matahari dan air hujan. Namun jangan biarkan tempat penyimpanan tersebut lembap, yang dapat menyebabkan semen menjadi keras. Ruang penyimpanan harus kering.
Periksa juga jika ada kebocoran di ruangan tersebut. Jika memungkinkan, Anda bisa menyimpan semen di ruangan yang memiliki sedikit jendela. Tempat penyimpanan yang teduh akan membuat semen terhindar dari kerusakan dan juga mengeras, agar bisa digunakan kembali.
2. Hindari Bersentuhan Langsung dengan Tanah atau Lantai
Ketika menyimpan semen sisa sebaiknya hindari langsung kontak dengan tanah atau lantai. Sebab tanah atau lantai kondisinya lembap, sehingga bisa menyebabkan semen cepat keras atau rusak. Anda bisa memberi alas seperti kayu atau triplek di atas lantai atau tanah. Barulah semen diletakkan di atas kayu tersebut.
Selain itu, perlu juga diperhatikan sebaiknya ada jarak antara alas kayu atau triplek dengan tanah. Mengapa? Jika terjadi perubahan suhu pada tanah atau udara di sekitar ruangan, tidak menyebabkan lembap. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tempat yang lembap, bisa menyebabkan semen mengeras dan rusak.
3. Susun Semen Bersilang
Menumpuk semen rupanya ada triknya. Jika Anda menyusunnya bertumpuk, berpotensi menyebabkan semen tersebut rusak. Itu sebabnya susunlah semen sisa dan baru dengan cara bersilang, seperti menumpuk atau menyusun batu bata.
Cara tersebut digunakan untuk memberi sirkulasi udara pada tumpukan semen untuk menghindari kelembapan. Tidak hanya itu, tumpukan bersilang tersebut juga lebih kuat dan tidak mudah roboh. Nah, coba perhatikan tumpukan semen yang ada di toko-toko bangunan.
Perlu juga dicatat, tumpukan semen paling banyak 15 sak, jangan sampai lebih. Tujuannya agar tidak mudah jatuh dan menghindari kebocoran pada sak kemasan semen. Jangan lupa praktikkan ya, agar sisa semen tidak sia-sia dan bisa dipakai lagi.
4. Tutup Semen
Kendati sudah disimpan di tempat tertutup, Anda bisa menambahkan terpal atau plastik berukuran besar di atas semen.
Tempat yang tertutup sering menyebabkan udara lembap. Selain itu juga menghindari paparan sinar matahari. Semen yang ditutup terpali akan lebih awet dan bisa gunakan lalu. Pastinya akan terhindar dari kerusakan. Mau coba?
5. Gunakan Semen yang Pertama Disimpan
Jika Anda membutuhkan semen dan sudah ada yang terbuka terlebih dahulu, pastikan memilih semen yang sudah digunakan ya. Apabila belum ada semen yang terbuka, maka bisa menggunakan semen yang pertama kali disimpan. Semen yang lebih lama disimpan wajib digunakan terlebih dahulu ketimbang semen yang baru.
Anda jangan menganggap hal ini remeh. Sebab jika terjadi semakin lama semen disimpan maka akan berpengaruh pada kualitas semen tersebut.
6. Jaga Kebersihan Ruang
Pastikan ruangan yang digunakan untuk menyimpan semen bersih. Ada bisa rutin membersihkannya, membiarkan ada sirkulasi udara yang cukup.
Menyimpan semen yang benar akan menghindari semen dari kerusakan, sehingga menghemat pengeluaran apabila digunakan lagi sewaktu-waktu. Periksa alas yang digunakan untuk menyimpan semen dan juga bagian atap jika ada kebocoran akibat hujan deras.
Jadi, jaga kebersihan ruangan penyimpanan semen dan rutin membersihkannya secara berkala.
7. Beri Jarak Penyimpanan dengan Barang Lain
Dalam satu ruangan bisa saja Anda tidak hanya menyimpan semen. Jika ada barang lain pastikan ada jarak aman antar barang. Selain itu, jangan letakkan barang dalam jangka waktu lama di atas tumpukan semen. Apalagi jika benda tersebut berat. Itu bisa menyebabkan kerusakan pada semen.
Anda bisa memberi jarak atau batasan antara semen dengan beda lainnya, agar kualitas semen tetap terjaga dengan baik, kendati disimpan lama.
Nah, demikian ulasan terkait bagaimana menyimpan semen agar tidak mudah rusak dan mengeras. Semen yang tersimpan dengan baik akan menghemat pengeluaran jika membutuhkan semen dalam jumlah sedikit. Selamat mencoba tips menyimpan semen.